Tuesday, April 18, 2017

20 Penyebab Susah Hamil ( Punya Keturunan )

" Saya kenapa ya kok susah hamil ?" , " Ada ngga obat atau terapi yang sudah terbukti bisa bikin cepat hamil ? " , "Lho, Mereka baru menikah setahun kemaren kok sudah hamil ?, sedangkan saya belum ", 

Apakah anda sering menemukan pertanyaan - pertanyaan seperti itu?, 

Bagi pasangan suami istri , kehamilan atau memiliki keturunan adalah hal yang sangat dinantikan, dan dapat meningkatkan kepercayaan diri dalam hidup.

Namun ada sebagian dari pasangan suami istri itu susah dalam proses kehamilan atau mendapatkan keturunan padahal mereka menikah sudah cukup lama, sekita 5 sampai dengan 6 tahun , akan tetapi belum mendapatkan tanda - tanda kehamilan.

Dampaknya adalah menurunnya tingkat kepercayaan diri terhadap lingkungan sekitar ataupun pada lingkungan keluarga. 

Ada banyak faktor atau penyebab susah hamil atau memiliki keturunan, baik dari sisi pria ataupun dari sisi wanitanya. 

Konsultasi ke Dokter spesialis merupakan tindakan awal yang perlu dilakukan jika program hamil yang dilakukan seudah melewati 1 tahun , Agar Dokter mendiagnosa apakah ada masalah didalam kesehatan pada pasangan suami istri tersebut yang meghambat proses kehamilan, sehingga  terapi atau proses pengobatan yang dilakukan memiliki dasar yang jelas.

Berdasarkan statistik, penyebab susah hamil dikarenakan infertilitas masing-masing pasangan. Infertilitas oleh pihak istri sebesar 45% meliputi masalah pada saluran telur, masalah ovulasi, endometriosis, rahim dan mulut rahim. 40% infertilitas dari pihak suami meliputi masalah pengeluaran sperma, pematangan dan produksi sperma, infeksi bawaan yang menyebabkan penyempitan saluran sperma, faktor imun, maupun faktor asupan gizi. Sedangka 10-15% sisanya belum diketahui dan masih belum jelas.

Ada 20 Penyebab Susah Hamil atau Susah mendapatkan keturunan yang perlu pasangan suami istri ketahui;

1.   Sering  Stress
Ternyata stress dapat  menjadi penghambat proses kehamilan, karena kondisi psikologis yang penuh gejolak dan penuh dengan tekanan ( timbul stress ) dapat menyebabkan gangguan spermatogenesis, gangguan ovulasi dan bahkan juga dapat mengakibatkan turunnya gairah hubungan suami istri.

2.   Terlalu Kurus
Bagi wanita yang terlalu kurus , juga dapat menjadi penghambat proses kehamilan karena pada umumnya wanita yang terlalu kurus sering mengalami gangguan pada siklus menstruasi, hal ini dapat dimengerti sebab fungsi lemak dapat melancarkan metabolisme tubuh seseorang.

3.   Kegemukan ( Obesitas )
Kegemukan dengan istilah kerennya Lemak Berlebih , juga bisa menganggu kinerja organ tubuh , termasuk organ reproduksi itu sendiri, ditambah dengan tingginya kadar kolesterol akan menganggu keseimbangan hormon sehingga siklus menstruasi juga terganggu, dan jika siklus menstruasi terganggu yang terjadi adalah akan sulit melakukan perhitungan pematangan sel telur, ovulasi tidak dapat dideteksi dengan tepat, sedangkan melakukan hubungan seksual diluar masa ovulasi akan sangat kecil peluangnya untuk terjadi pembuahan.

Begitu juga pria jika terlalu gemuk , dan khususnya terdapat timbunan lemak di daerah bagian atas kemaluan, dapat mengakibatkan penis tampak kecil dan lebih pendek, sehingga membatasi kontak saat berhubungan seksual, serta pria yang kegemukan dapat mempengaruhi kadar hormone testosterone, yang mana hormon ini bertanggung jawab dalam perkembangan organ reproduksi, dan keberlangsungan pembentukan sperma.

4.   Polusi Lingkungan
Contoh, polusi udara karena kebiasaan merokok ataupun timbal buangan dari kendaraan bermotor. Mengandung zat polutan yang terbukti dalam menurunkan kualitas sperma pria. Sama halnya dengan ganja, heroin, maupun kokain bisa mengkibatkan terganggunya sekresi hormon prolaktin dan gonadotropin sehingga pelepasan sel telur pada wanita menjadi terhambat.
5.   Minuman Beralkohol
Wanita yang menenggak minuman beralkohol akan menekan produksi hormon progesteron dan estrogen, akan tetapi meningkatkan kadar prolaktin sehingga menghambat poses ovulasi. Sedangkan pria yang akrab dengan minumal beralkohol akan mengurangi ukuran testis dan bisa menurunkan volume air mani, mobilitas, morfologi, maupun konsentrasi spematozoa mereka.
6.   Obat-Obatan
Sejumlah jenis obat-obatan yang termasuk golongan narkotik ataupun obat-obatan kedokteran seperti jenis antibiotik, obat maag, obat darah tinggi, antikejang, serta obat-obatan yang digunakan untuk terapi kanker, bisa mempengaruhi kualitas sperma dan menurunkan kesuburan wanita.
7.   Faktor Usia
Ketika wanita telah memasuki usia 35 tahun, tingkat kesuburan mereka mulai menurun. Di usia 37 tahun, semakin menurun drastis hingga akhirnya memasuki masa menpause di usia 40-45 tahunan. Sel telur wanita pun semakin berkurang setiap kali mereka mengalami menstruasi, dan lama-kelamaan habis ketika telah menopause. Sedangkan pria justru sebaliknya, usia yang semakin bertambah tidak membatasi kesuburan mereka, di mana testis akan senantiasa memproduksi sel-sel spermatozoa sepanjang tidak ada masalah dengan anatominya.
8.   Olahraga Terlalu Keras
Wanita yang melakukan olahraga secara berlebihan dapat menhambat mereka mendapatkan kehamilan karena terganggunnya siklus mestruasi. Hal ini disebabkan oleh penurunan level gonadotropin dan peningkatkan produksi kortisol dan edorphin.
9.   Terjadi Sumbatan Pada Vagina
Apabila terjadi sumbatan maka proses penyampaian air mani menjadi terhambat. Sumbatan jenis pertama yakni sumbatan psikogen atau sering disebut dispareunia / vaginismus. Sumbatan jenis yang kedua yaitu sumbatan anatimis seperti vaginitis, radang vaginia yang disebabkan oleh candida albicans / trikomonas (kuman yang hidup dalam vagina yang bisa menghambat pergerakan sperma).
10.   Kelainan Mulut Rahim
Mulut rahim normal akan mengarah ke depan, sehingga langsung berhadapan dengan dinding belakang vagina. Hal inilah yang memungkinkan sel sperma untuk sampai ke dalam saluran mulut rahim. Jika terjadi penyimpangan dari kondisi normal, seperti posisi rahim yang menghadap ke belakang maka proses pembuahan akan terhambat sehingga sulit untuk memperoleh kehamilan.
11.   Kelainan Rahim
Kelainan rahim biasanya disebabkan oleh perlengketan, polip atau mioma, masalah konstraksi rahim, dan peradangan endometrium. Yang semuanya dapat menghambat perjalanan sel sperma. Meskipun kehamilan diperoleh, biasanya kehamilan tersebut berkakhir sebelum waktunya.
12.   Kelainan Saluran Telur
Kelainan ini merupakan masalah infertilitas yang paling sering ditemukan. Misalnya tuba membesar secara keseluruhan atau endometriosis, peradangan yang menyebabkan tuba memendek, pembentukan jaringan ikat (fibrosis), dan perlekatan tuba yang mengganggu fungsi fimbria (berbentuk rumbai-rumbai dan terdapat di bagian ujung saluran rahim).
13.   Kelainan Ovarium (Indung Telur)
Apabila ovuarium (indung telur) ternganggu, misal adanya kista endometriosis atau tumor dapat menyebabkan ovulasi tidak terjadi. Lalu, bagaimana mungkin bisa hamil jika tidak ada sel telur yang siap untuk dibuahi?
14.   Gondongan
Meskipun kemungkinan terjadinya kecil, hanya sekitar 20-30%. Gondongan tidak bisa dianggap sepele karena merupakan penyebab yang memungkinkan kesuburan pria terganggu. Berat atau tidaknya gangguan kesuburan bergantung pada tingkat kerusakan testis sebagai ‘pabrik’ sel sperma. Jika ternyata rusak parah, maka yang bersangkutan bisa mengalami jumlah sperma nihil (asthenozoospermia). Kerusakan seperti ini sifatnya permanen dan tidak bisa diperbaiki dengan cara apapun.

15.   Infeksi Vagina
Pada umumnya, infeksi ditandai munculnya keputihan yang harus diberikan perhatian secara serius. Karena jika dibiarkan berlanjut dan tidak dilakukan pengobatan, maka infeksi ini akan semakin meluas ke atas hingga rahim atau ke adneksa yang terdiri dari indung telur, saluran telur, otot penyangga rahim atau ligamen. Pengobatan bisa dengan obat-obatan antibiotik yang tepat. Namun mengobati infeksi ini butuh kesabaran saat melakukan terapi hingga infeksi benar-benar sembuh. Anda juga dapat mencegah infeksi dengan menjaga kebersihan vagina saat buang air. Khususnya jika terpaksa harus buang air di tempat umum yang kebersihannya kurang terjaga, sebisa mungkin begitu menemukan air bersih untuk segera dibilas. Perhatikan juga cara membasuhnya, yaitu dari atas ke bawah. Bukan sebaliknya, dari dubur ke arah vagina, karena hal ini memungkinkan kuman yang bersarang di anus terbawa ke vagina.
16.   Endometriosis
Seorang wanita dapat dikatakan terkena endometriosis ketika jaringan endometrium tumbuh bukan di tempat yang seharusnya. Munculnya endometriosis diduga karena rangsangan hormon estrogen yang terlalu berlebihan, sehingga dasar pengobatannya pun dengan pengobatan hormonal, yaitu dengan memberikan hormon anti estrogen selama paling kurang 2 bulan. Dengan demikian, diharapkan perkembangan jaringan endometrium dapat terhambat dan tidak menjalar ke mana-mana. Celakanya, ovarium menjadi tempat yang paling sering ditumbuhi jaringan edometrium ini. Sehingga dapat mengakibatkan perlengketan ke usus, saluran telur, rahim, maupun organ lain disekitarnya. Jika setelah pemberian hormon tidak didapatkan perbaikan, biasanya akan dilakukan tindakan operasi laparoskopi atau laparotomi.
17.   Kuratase Berulang
Kuret yang dilakukan berulang kali untuk waktu yang berdekatan, diduga dapat menjadi pemicu munculnya perlengketan pada rahim, apalagi jika kuret tidak benar-benar steril, Endometrium menjadi menutup yang seharusnya berbentuk rongga, dengan demikian yang bersangkutan menjadi susah punya keturunan bahkan mandul.
18.   Kelainan Plasenta
Secara normal, plasenta dengan sendirinya akan keluar sekitar 30 menit setelah bayi dilahirkan. Jika lebih dari 30 menit dan tidak keluar, mau tidak mau hari segera dilakukan cara manual untuk mengeluarkannya, meskipun resiko bisa terjadi pendarahan karena jebol-nya pembuluh darah. Jika kondisinya teramat parah, alternatif lain yang dapat ditempuh yaitu dengan pengangkatan rahim untuk meminimalisir pendarahan. Kondisi inilah yang kemudian membuat rahim menjadi carut marut, dan menyebabkan infertiltas.
19.   Riwayat Operasi
Karena setiap tindakan operasi selalu menyisakan luka terbuka, khusunya setelah melakukan sesar dan operasi usus buntu. Peluang terjadinya perlengketan sering disebabkan oleh proses sesar yang tidak benar, menyisakan banyak darah, atau mereka yang penyembuhan lukanya kurang bagus seperti lukanya belum kering dalam waktu seminggu setelah operasi. Inilah pentingnya melakukan kontrol kepada dokter yang menangani operasi tersebut.
Sementara melakukan sesar untuk kedua kali atau seterusnya membuat kemungkinan terjadinya perlengketan antara rahim dan dinding perut, usus, dan juga kandung kemih semakin besar.
20.   Varikokel
Varikokel adalah varises akibat pelebaran pada katup pembuluh darah balik yang terjadi di kantung testis. Pembuluh darah yang melebar di katup vena ini tentu akan mengganggu fungsi testis sebagai tempat produksi sel sperma, mempengeruhi jumlah maupun kaulitas sperma yang diproduksi.

Sumber : akuinginhamil.com






EmoticonEmoticon